Senin, 13 September 2010

Lebaran Ceria

Taqqobalallahu wamingkum Taqobal yaa Kariim...
Minal Aidzin Wal Faidzin
Mohon Maaf Lahir Batin

Dear All, tak terasa sebulan sudah Muslimin dan muslimah melaksanakan ibadah puasa Ramadhan, yang merupakan serangkaian kegiatan dalam rangka melatih diri mengendalikan hawa nafsu, serta lebih mendekatkan diri kepada Sang Khalik, Sang Maha Pencipta. 30 hari sudah kita menahan diri kini saatnya kita menuju kemenangan yang ditandai dengan Idul Fitri yaitu hari dimana kita kembali kepada fitrahnya sebagai mahluk hidup, yang masih suci dari dosa sebagaimana baru keluar dari rahim ibunya. oleh karena itu, saya memohon maaf atas segala kesalahan saya kepada semua rekan-rekan, semoga kita semua termasuk orang yang bersyukur.

Nah, salah satu ritual tahunan menjelang Idul Fitri adalah mudik masal dimana para kerabat, anak-anak, orang tua saling berkumpul dan berjabat tangan memohon maaf atas segala kesalahan. suatu ritual yang unik dan melibatkan jumlah massa yang tidak sedikit, hal ini terindikasi dari tingginya angka kendaraan bermotor yang melewati jalan-jalan antar kota, memadati stasiun, terminal, serta bandara maupun pelabuhan, sungguh luar biasa. Yawdah-lah yang penting tetap utamakan keselamatan, kesehatan, dan keamanan. Jangan sampai niat yang baik ini ternodai oleh musibah yang tidak diinginkan.

Karena ini momen 1 tahun sekali, ada baiknya siapkan kamera anda, pocket kamera, prosumer, maupun SLR silahkan dibawa, mumpung pada ngumpul, pasti ada momen-momen unik yang layak diabadikan sebagai memorabilia suatu saat nanti. that's sound a fun! nah, bagi pemilik SLR, tentu kerap bingung, lensa atau aksesoris apa yang layak dibawa,

Body
body kamera sangat variatif, mulai dari entry level ampe professional, mungkin ada baiknya pilih body yang entry atau semi pro, karena kamera tipe ini lebih mudah dan cepat digunakan untuk mengejar moment unik dan banyak fitur otomatisnya bagi yang malas berkutat dengan menu-menu kamera dengan berbagai istilah membingungkan. Anda bisa mempertimbangkan kamera dari merek-merek ternama seperti Nikon,atau Canon, bukan berarti merek lain buruk, namun kedua merek di awal mempunyai dukungan aksesoris yang cukup lengkap.
Recommended : Nikon D90/D5000 dan Canon 550D


Lensa
Lensa yang beredar di pasaran cukup banyak, mulai dari manufacturer brand (Nikon, Canon, Olympus) maupun third party (Tamron, Sigma, Leica, Carl Zeiss, dll), nah range yang sesuai untuk keperluan ini adalah lensa mid-zoom, wide zoom, dan fix lense, dengan bukaan yang cukup besar sehingga mampu mengejar moment-moment yang kadang cukup cepat. Lensa wide diperlukan untuk foto keluarga dalam rumah yang kadang cukup sempit, sehingga lensa dapat mencakup semua bagian, dan keceriaan ramadhan bisa ditangkap dengan baik. Fitur peredam getaran juga sangat membantu untuk pengambilan gambar di ruangan remang, dan kecepatan rendah, sehingga mengeliminasi penggunaan tripod yang memberatkan.
Recommended : Tokina 12-24mm f/2.8, nikon 18-70/ 18-105, nikon 50 mm f/1.8



Aksesoris
Aksesoris yang dibutuhkan adalah flashlight, karena sebagian besar waktu akan dihabiskan di dalam rumah bersama keluarga yang terkadang tidak menyediakan pencahayaan yang memadai, jangan membebani diri anda dengan bawaan yang terlampau banyak, karena barang bawaan anda dan keluarga sudah cukup banyak dan berat.
Recommended : Nikon SB-400 dan SB-600 atau flashlight dari Canon



Selamat berlebaran ceria!



Nikon D200 review


NIKON D 200
by: Bony

Salah satu dari jajaran kamera semi professional yang dikenalkan oleh Nikon pada November 2005. Cukup berumur memang, mengingat perkembangan teknologi kamera digital cukup pesat belakangan ini, coba tengok teknologi kamera terkini yang menyajikan gambar hampir tanpa noise (artifak sinyal digital yang menyebabkan efek kasar dan hilangnya detail pada gambar, terutama pada ISO tinggi), maupun perlombaan megapixel yang sudah menyentuh angka 25 MP, suatu ukuran yang fantastis mengingat angka 5 MP pun sudah cukup bagus untuk dicetak ukuran postcard. 25 MP saja cukup berlebih untuk gambar pada baliho super dupper besar seperti iklan2 di jalanan protokol ibukota.

Saya mendapatkan kamera ini dari salah satu forum terbesar di jagat m
aya Indonesia yaitu kaskus (www.kaskus.us), pada awal tahun 2010, untuk menggantikan kamera SLR pertama saya yang tidak kalah uzur (umur 5 tahun di dunia perkameraan sudah cukup untuk dikatakan uzur) yaitu Olympus Evolt-500 -akan saya bahas pada pembahasan tersendiri- setelah berbagai pertimbangan fitur, hasil, serta kondisi kantong, dan sholat Istikhoroh maka saya memutuskan membeli kamera ini, suatu keputusan yang tidak saya sesali kemudian hari.

Pembahasan teknis mengenai kamera ini silahkan search di situs-situs lain, sudah cukup banyak yang mereview secar
a teknis kamera ini, (http://www.kenrockwell.com/nikon/d200.htm atau http://www.dpreview.com/reviews/nikond200/ ), saya hanya akan me-review secara pengalaman pribadi saja. :)

Pertama saya memegang kamera ini, bodi kamera terasa solid, karena memang terbuat dari magnesium alloy dan memiliki weather seal yang menjaga kamera dari percikan air dan debu, sehingga memastikan kinerja yang optimal dari kamera itu sendiri. karet grip yang mulai memudar sebagai ciri khas kamera yang cukup berumur, shutter yang masih empuk (roti kalee... empuk) meski sudah diangka 50.000, namun shutter kamera ini telah diuji sebanyak 150.000 kali oleh pabrikannya sehingga saya masih merasa aman dengan angka itu. Namun yang karet grip itu sendiri bermasalah pada perekatannya dengan body, sehingga karet kadang kendor bila sering ditumpangi oleh lensa-lensa heboh (macam 70-200 f/2.8 atau 80-200 mm f/2.8), punya saya sendiri kendor di bagian jempol dan karet bagian bawah body, namun dapat diakalin dengan lem Altec* (bukan lem biru = lempar beli baru).

Lensa pertama yang saya coba adalah lensa jadul Nikkor 50 mm f/1.8 yang dikasih ama yang jual kamera karena kasihan liat saya COD ama dia dengan naik berbagai macam angkutan umum dengan muka parah karena peluh dan debu, hahaha lebay. hasil cukup bagus meski kontras sangat kurang :'( selidik punya selidik ternyata lensa itu berjamur parah tak terselamatkan, (dalam hati pantes aja dikasih gratis hahaha)

akhirnya saya beli lensa baru tapi bekas, eh, bekas tapi baru, sama aja ding. yaitu Nikkor AF-D 28-85 mm f/3.5-4.5, jadul tapi berkualitas, ternyata hasilnya luar biasa tajam, terharu juga akhirnya bisa mendapat hasil yang diharapkan... hahaha! lumayan juga untuk kamera yang dapet di harga mahasiswa kualitas luar biasa (cuman 1,2 juta cing) Alhamdulillah.

Conclusion
Kamera ini cukup baik untuk range harga yang tidak terlalu mahal namun kualitas cukup memuaskan, kamera ini masih jadi incaran para fotografer muda yang bosan dengan kamera entry level mereka namun belum cukup uang untuk beli kamera semi pro SLR yang baru, dengan 10 MP cukup memuaskan kebutuhan para fotografer muda. kualitas body dan hasil yang memuaskan sesuai dengan harganya yang masih dikisaran 6 jutaan bekas (udah dis-continue).

** RECOMMENDED **